Serangkaian 20
hehe, tulisan ini sesuai isi pikiran yang ingin sekali aku tuangkan jika kurang rapi dan terlanjur kamu baca semoga banyak sedikitnya kamu bisa ingat siapa penulisnya yah
Untuk diriku, Semusim telah berlalu teman waktu panjang 12 bulan telah berputar kembali mengarah angka delapan di bulan April tahun ini, mengambil sedikit waktu untuk kembali aku tuliskan kata demi kata menjadi sebuah tulisan dengan judul serangkaian 20 ini.Tidak terasa tiba juga menjadi gadis 20 tahun serangkaian suasana hati yang sangat lelah melewati masa remaja menuju dewasa penuh kepura-puraan, seperti tikungan tajam diantara jurang dalam tidak hanya menginginkan final kurun waktu cepat tetapi keseimbangan untuk mampu bertahan agar tidak bertolak mundur dan akhirnya sampai,iya sampai pada tujuan secara perlahan lahan. lihatlah, aku sampai diumur 20 ini dan aku dalam keadaan baik-baik saja menuliskan ini, kamu tahu? jauh dari waktu ini sempat terlintas dipikiranku bahwa aku mungkin tak sampai diumur ini sebab, banyak keadaan yang menurutku telah membuatku tersudut hingga nafas seperti terengah-engah padahal aku sendiri tidak berlari mengelilingi lapangan, masih makan dan minum bahkan bisa jadi aku hanya duduk dihadapan layar tidak panas tidak hujan pikiran yang terus on. Tetapi pernahkah kamu mendengar kalimat fisik sehat belum tentu batiniah sehat? jika iya bisa jadi seperti itulah yang aku rasakan kesannya seperti jengkel ya? padahal nyatanya itulah yang aku rasakan. Sungguh sangat membingungkan bukan? jika kamu melihat secara fisik saat ini kamu mungkin berkata aku sehat dan baik-baik saja, padahal jika kamu mampu menelusuri pikiran,hati dan jiwa kamu mungkin akan berkata “coba istirahat, sebentar”
Beberapa tahun terakhir aku merasakan ada sesuatu yang kurang baik dari diriku yang awalnya mungkin hal hal sepele tapi ditahankan karena terbungkus dengan kata ‘harus dewasa, baperan, just kidding …’ eh berujung seperti gangguan mental yang pelan-pelan namun merenggut kepercayaan diri, karakter, aura positive dan hal baik yang aku dan kamu miliki, lalu kamu tahu berujung dimana? overthinking dalam segala hal, merasa tidak ada dukungan lalu hilang semangat, merasa selalu bersalah padahal jelas jelas paham bahwa manusia nobody’s ferfect, lebih parahnya setiap punya waktu menyendiri pikiran mengarahkanmu itu pada kejadian kejadian buruk diwaktu lampau kamu tidak ingin mengingatnya akan tetapi ingatan itu ingin naik kepermukaan dan memperburuk kondisimu, tertekan, dan menyedihkan :) diluar kendalimu orang orang terpecaya atau terdekatmu atau mungkin sesuatu hal telah mengecewakan hatimu dan berujung Kacau! sangat kacau. sebuah kenyataan yang aku rasakan dan benar kok gangguan mental itu ada, sedikit banyaknya kita saja tidak merasakan apalagi dikondisi pandemi yang setahun lebih ini membuat kita kurang bersosialisasi, lebih banyak diam belum lagi perkuliahan jarak jauh yang hampir membuat ku selalu berujung antara waras atau gila, redup tidak ada cahaya dingin dan gelap. setahun terakhir keadaan orang dilingkungan ku juga membuatku sedikit banyak tidak merasa aman, malah kebanyak stres. sebenarnya apa yang kita cari didunia ini? ketenangan dalam berbuat, memperoleh dan menerima tanpa risau, aku rasa itu mendeskripsikan yang aku butuhkan dari semua ketergangguan yang aku alami. 20 tahun aku ingin tetap bersyukur dan aku bersyukur bahwa yang kunyatakan didalam hidupku ini masih setia memeliharaku memegang kendali atas hidupku ini yang kecil,lemah,dan hancur.
Tidak apa-apa untuk menjadi ‘Tidak Baik-baik saja’ —
berbagai keadaan yang aku bagikan diatas membuatku semakin mencari kelayakan hidup, tujuan hidupku ini untuk apa dan bagaimana aku bisa menetralkan toxic environment yang hampir membunuhku? sebulan sebelum aku berusia 20 tahun hari ini, ada perasaan yang tidak jelas timbul tibatiba, awalnya hanya diam ditempat tidur lalu menangis sejadi jadinya, karna kondisinya dirumah aku tidak bisa memastikan orang rumah mengikuti suasana hati tidak jelas, bisa saja aku tertawa gembira 10 menit kemudian menginginkan rumah hening, apakah umur 20 kedepan akan lebih parah atau ini hanya keadaan yang harus terlalui sebelum benar benar Dewasa? apa iya serumit ini.
Kutipan dan renungan hidup yang menopang
callings memories mungkin memperburuk kondisiku, merusak niat baikku dan membuat setiap hari seperti terikat dengan perasaan perasaan tidak jelas. Keadaan yang masih menyanggupkan pun aku coba mencari banyak sumber perenungan,kutipan baik dari alkitab atau buku bahkan aku menjadikan sebuah aplikasi anchor, sejenis podcast untuk diri sendiri lalu mencoba berbicara seadanya dan menyimpannya. sulit untuk bangkit bagi diri ini padahal dulu aku sering memaksa teman sma ku untuk termotivasi dan semangat yang bagiku mudah kini seolah berbalik dan aku tahu sulitnya, mungkin dulu aku masih semangat semangatnya ya hehehe. Penguatan dan sumber kekuatan kupadukan menjadi satu didalam diri ini, mencoba mengiklaskan setiap hal yang sepatutnya mengecewakan kini berubah menjadi ‘yasudahlah’ nikmati prosesnya, telan pahit pahit dan setelahnya pastikan ada sesuatu hikmah yang boleh kamu ambil. menyakitkan namun terus aku coba ini bentuk nyata bahwa aku masih mengingkan diriku tumbuh dengan layak, bertahan dalam pergumulan. Penopang satu satunya yang kuat ialah Tuhan yang kupercaya,hidup dan memang ada. mungkin dibiarkannya kondisi ini aku alami supaya Dia tahu melimpahkan berkat berkat lagi jika aku bertahan didalam Dia,mengandalkan dan mengiklaskan semuanya didalam keputusan yang sumbernya dari Dia. kutipan kutipan penguat juga sumbernya dari alkitab, bahkan disaat kondisi itulah aku menemukan kata kata indah yang selama ini belum pernah kubuka di Alkitab. karena aku suka membuka aplikasi instagram dari sini aku juga follow akun akun lebih banyak lagi terkait motivasi dan pembelajaran hidup tanpa kita tersadar saat senggang dan kita membuka instagram menyuguhkan kutipan motivasi ini akan membantu kita untuk berniat dalam melakukan hal yang positive seperti ingin menyerah, merasa paling terburuk di dunia ternyata masih banyak hal memampukan kita bersyukur.
Karena itu aku yakin perlahan hatiku,pikiran dan jiwa akan membaik. iklaskan saja sesuai petunjuk dan jalan hidup yang diberikan asal kita tahu diri kita ini akan lebih berarti jika diri kita tahu apa yang patut dan tidak patut untuk diperbuat. Jangan takut untuk mengekspresikan keadaanmu karena mungkin baik jika kita bersedih namun terlihat baik hingga tak membuat orang disekitar khawatir, tapi ingat jika hal tersebut yang berulang ulang kita lakukan sesungguhnya kita tidak peduli dengan diri sendiri. aku berani mengambil resiko, menerima kegagalan, aku pun hanya mendengar hal-hal baik dari perkataan orang, kegiatan ku malah sering bersosialisasi, tapi ada sebuah perilaku yang ternyata menjadi terbentuk di diriku bahwa aku ingin mengerjakan sesuatu dengan sempurna, ferfectionism. sampai pada titik aku tahu itu tidak baik aku ingin lebih apa adanya, sederhana dan cukup. Jadi jika kamu membaca tulisan ini coba tanyakan pada dirimu apakah sedang baik-baik saja atau sedang merintih dan tertatih? jangan malu mengakuinya ya pada dirimu, kamu butuh ketenangan batin atau istirahat sejenak atau kami butuh solusi dan tempat bercerita.
Diriku, 20 tahun telah tiba semoga hatimu berlipat ganda dengan keiklasan, sabar dan beroleh pengertian tidak bersandar atas pengertian sendiri. semoga setiap penolakan,kegagalan, kerisauan masa depan, kepastian akan pulih dengan kepercayaan yang terbaik tetap untukku. apresiasi untuk kesadaran hati bersatu dengan logika untuk bangkit dari suasana mencekam dan kembali menjadi diri sendiri jujur dan apa adanya. Harapan dan cita cita juga cinta yang diri ini impikan kuletakkan dengan rapi dihadapan Tuhan yang hidup, penolong setia. badai akhirnya berlalu, badai yang masih banyak pun tetap akan berlalu… rumah masih ada sebagai tempat pulang dan berteduh.. selama masih hidup mari mengingat tujuan sebaik-baiknya. Bergaul dan carilah ilmu yang banyak tapi jangan biarkan kondisi mu kembali keruangan gelap itu, menetralkan toxic dan teruslah menapaki jalan. Aku mengasihimu
Semoga hari hari terus baik, berhasil dan bahagia atau gagal lalu memberimu pelajaran…