2021 |BTS dan TA

Dita_lsastri8
5 min readMay 29, 2023

--

Perjalanan ini adalah sebuah jalan panjang yang sebelumnya tak pernah kukira aku akan memiliki motivasi hidup dengan menjadi seorang penggemar.

Sebagai manusia yang biasa biasa saja, aku menjalani perkuliahanku dengan selayaknya anak kuliah. Sampai akhirnya aku tiba di satu masa aku harus menjalani kerja praktek. Singkatnya aku hampir menyelesaikan durasi kerja praktek hingga di sisa satu minggu sebelum waktu yang ditentukan, salah satu hari aku harus mengikuti zoom meeting dengan dosen perihal tugas akhir. Ya. seharusnya setelah menyelesaikan kerja praktek aku harus mengikuti tugas akhir.

Namun, kenyataan harus tetap diterima dimana saat itu aku harus dinyatakan tidak bisa mengambil tugas akhir. Saat sesi zoom masih berlangsung hingga selesai. Yang terjadi adalah setelah beberapa hari aku ditelpon salah satu dosenku dan memberitahukannya, dari penyampaian beliau aku tahu dia kecewa karena aku tidak menghitung sks baik baik. Tapi, aku pikir tidak ada juga yang menginginkan hal tersebut karena sedari awalpun aku menghitung sks ku dan saat itu aku masih diambang batas pas untuk bisa mengambil TA. I never expected that, dan seandainya aku mengetahui itu sedari awal aku akan mengambil waktu mengulang semester pendek bersamaan dengan kp. Sejak saat itulah aku menarik harapan harapan yang pernah kubayangkan saat aku tingkat satu, bayang bayang wisuda bersama teman seangkatan yang akan segera dikuburkan dalam dalam, belum lagi ini membahas soal orangtua :)

Persyaratan sks saat itu | btw sks lulus ku 59 :D

Aku menerima keadaan itu dengan iklas tetapi aku menangis..

Aku berantakan saat itu, bagaimana mungkin jiwa mungil ini harus bertahan saat itu jauh dari orangtua, belajar untuk kuat sendiri adalah hal sulit yang harus kupelajari saat itu. who cares? semua hanya perlu dianalisis diotak sendiri. H-2 sebelum kembali ke tangerang (sudah selesai kp) aku dihampiri salah satu temanku perempuan, ketua osis daerah bandung dan kami merencanakan pertemuan dan itu satu satunya moment aku satu harian keluar apartemen selama di bandung, masa itu adalah covid. Aku ingat bagaimana aku saat itu yang sangat ku syukuri adalah temanku ini orang baik, welcome saat tau aku dibandung dan menyisakan hari untuk bertemu dan membawaku keliling kota. “Waktu adalah salah satu hal berharga dan dia mau memberikan waktunya”.

Adindah habibah

karena hidup adalah pelajaran, dan harus dijalani karena jalan yang didepan masih penuh perjalanan panjang dan tidak harus berhenti disini.

Saat kembali ke apart aku harus menunggu satu jam lebih berdiri depan loby karna kunci tidak ditangan dan hanya lewat kunci tersebut aku bisa masuk apart. Jadi menunggu sambil merenungi bagaimana menjalani hari hari kedepan adalah hal yang kulakukan didepan loby.

Setelah pulang ke tangerang, berkumpul bersama teman teman sekelas yang kebetulan melaksanakan kp di pulau jawa. Rumah ini adalah rumah rikardo. Pas ngumpul lagi lagi mikir, ternyata semua yang berkumpul saat itu dari semua hanya aku yang tidak bisa jalan untuk ambil TA ‘alias sudah jelas tidak lulus tepat waktu’ sedih ya? enggak kok saat itu aku gak nangis kan udah nangis banyak dibandung masa nangis terus. Jalan kita beda gak harus sama ‘pikirku sambil menguatkan diri’. Satu minggu tidak terasa sudah waktunya pulang

Ketika aku kembali ada banyak hal yang sangat ingin aku bagikan, diskusikan dengan orangtuaku. Orangtua ku mengenal anak sepertiku, tipe pencerita apa saja yang dilalui dan dulu semasa pca 3 bulan pertama menjadi mahasiswa sebelum bisa mengambil ijin bermalam, semua hal aku ceritakan dan orangtuaku adalah pendengar yang setia, karna mereka tahu itu akan melegakan perasaan ku. Tapi, beda ceritanya ketika 2021 lalu dibulan agustus, orangtuaku sibuk mengurus urusan kakak pertamaku yang akan lahiran dibulan septembernya. Aku juga sempat membuat tulisan tentang anak kakak ku ini. Aku sangat membenci keluarga kakak ku saat itu, selama pembelajaran covid dirumah dinding kamarku selalu memperdengarkan semua tentang keluarganya. mereka tidak menyadari hal itu sangat membuatku frustasi, dan dari sana justru muncul keinginanku untuk tidak menikah suatu saat nanti. Kesimpulannya aku mengurungkan niat untuk bercerita ke orangtua, lagipula mereka tidak seperti biasanya menanyakan bagaimana kegiatanku selama disana. Ya sudah karena waktu juga akan langsung berlanjut semester baru. Semester baru ku dengan mengulang mata kuliah bukan mengambil tugas akhir.

“ada anak yang mencari kebahagiaan dan jati dirinya karena gagal mencintai diri sendiri” sejak mengetahui aku tidak bisa mengambil tugas akhir ada satu titik dalam jiwaku yang selalu menjadi gelap. Di situasi yang mencekam tidak ada teman berbagi, aku menghabiskan waktu kuliah pagi sore dan mengerjakan tugas dimalam hari, kegiatan yang berulang ulang seperti itu terus dan aku banyak menghabiskan waktu scroll media sosial, “Kita tidak tahu kapan atau dari mana saja dapat bertemu inspirasi” dari yang sebelumnya aku tidak terlalu tertarik lagi pada idol kpop, tapi pernah menjadi penggemar kpop jaman smp.

BTS changed me

Ada beberapa video fyp di media sosial tentang perjuangan idol kpop dari yang belum terpandang menjadi sebesar sekarang, aku ikuti saja dan hari hari berikutnya ada saja fyp video terkait idol ini dan aku tertarik tetap menontonnya. Sebut saja BTS, jika bukan karena waktu luangku menonton video mereka, aku bahkan tidak tahu ada idol kpop itu. Nyatanya BTS malah sudah 8 tahun lebih dan tidak mengetahui sama sekali, lewat lagu mereka, perjuangan mereka, kisah hidup tiap personilnya ada beberapa yang relate ke kondisi yang sedang dijalanin. Tidak sampai disana saja, akhirnya aku memutuskan mencari lebih banyak tentang BTS, mendengarkan beberapa lagu dan mencari tahu lebih arti dari lirik lirik lagu. Beberapa lirik lagu itu perlahan memiliki ruang bagi diriku yang membuatku menjadi lebih menyadari siapa diriku, berharga nya diriku. Disaat saat terpurukku itu, aku banyak menghabiskan waktu sendiri, atau dengan hewan peliharaanku yang setia menunggu dari jendela kamarku kala aku selesai kuliah. Kita hidup memang secara nyata, dan nyata bagaimana idol kpop mengubah cara penerimaan dirimu, arah pandangmu terhadap apapun yang terjadi dalam pergumulan hidupmu.

Dimasa masa sangat down, aku pertama sekali memikirkan bagaimana mengakhiri hidup di tahun 2021 dan ditahun itu juga aku tahu BTS. ‘Life goes on’ salah satu lagu yang memiliki lagu bermakna dalam bagiku, bagaimana tidak memang kehidupan banyak menawarkan kesulitan tapi tak jarang juga keberuntungan dan kebahagiaan menghampiri yang artinya hidup tidak perduli bagaimana kondisi kita secara personal apakah masih mampu bertahan atau sudah kehilangan arah, hidup hanya akan terus berjalan dan masih sama akan terus berdampingan hal baik dan hal buruk. Sekarang, kunci kehidupannya ‘how to accepted every moments’ bagaimana kita hidup dengan mampu bertahan saat masa sulit, menerima saat dikecewakan, iklas dalam setiap jalan takdir hidup masing masing. Disampingnya kita akan tetap melihat bagaimana setiap kejadian membawa kita berubah dari waktu waktu yang kemarin.

--

--

Dita_lsastri8
Dita_lsastri8

Written by Dita_lsastri8

Aku senang berbaur dengan kata, itulah mengapa aku sering merangkai tulisan dengan apa yang kualami disetiap hariku. Aku senang membagikannya <3

No responses yet